Selasa, 06 Mei 2008

Sejarah Tapak Suci Putera Muhammadiyah

Pendekar Besar KH Busyro Syuhada berpulang ke Rahmatullah pada bulan Ramadhan 1942. Pendekar Besar KH Busyro Syuhada bahkan tidak sempat menyaksikan datangnya perwira Jepang, Makino, pada tahun 1943 yang mengadu ilmu beladirinya dengan pencak silat aliran Kauman. Tujuan Makino datang adalah untuk belajar agama Islam sekaligus mengembankan ilmu beladirinya. Makino mengakui kekurangannya dan menyatakan menjadi murid Perguruan Kauman sekaligus menyatakan masuk Islam kemudian berganti nama menjadi Omar Makino. Beliau salah satu yg berjasa bagi dunia Judo di Indonesia kelak. Omar Makino jg membagi ilmu pedang yg dikuasainya (katana) kepada pemuda2 di Kauman, termasuk salah satunya adalah Moh.Barie Irsjad.Pada tahun 1948 Pendekar Besar KH Burhan gugur bersama dengan 20 muridnya dalam pertempuran dengan tentara Belanda di barat kota Yogyakarta. Murid Kauman yg menjadi gugur menjadi syuhada inilah yg menjiwai pembentukan KOSEGU TAPAK SUCI, kelak. Jika kita ke kampung Kauman, dapat kita temukan sebuah prasasti yg mengenang dan mencatat nama-nama para syuhada dari Kauman.Moh. Barie Irsjad dinyatakan lulus dari tempaan ujian Pendekar M. Zahid, M. Syamsuddin, M. Wahib dan A. Dimyati kemudian dalam perkembangan berikutnya mendirikan perguruan Kasegu. Kalau perguruan-perguruan sebelumnya diberi nama sesuai dengan tempatnya, sedang Perguruan Kasegu diambil dari nama senjata yang diciptakan oleh Pendekar Moh. Barie Irsjad. Senjata ini kelak menjadi senjata khas TAPAK SUCI. Adapun nama lengkap perguruan: KASEGU BADAI SELATAN (mengingat operasionalnya bergerak dari wilayah selatan Kauman).
Pada masa perguruan Kasegu inilah tercatat seorang muridnya yg bernama Moh. Rustam Djundab, yg kini sebagai Guru Besar TS. Pada masa perguruan Kasegu ini pula akhirnya muncul gagasan untuk meleburkan kembali semua aliran Banjaran yang sudah berkembang dan terpecah-pecah dalam berbagai perguruan, agar disatukan kembali ke wadah tunggal. Pendekar Besar M. Wahib merestui berdirinya satu Perguruan yang menyatukan seluruh perguruan di Kauman. Restu diberikan dengan pengertian Perguruan nanti adalah kelanjutan dari Perguruan Kauman yang didirikan pada tahun 1925 yang berkedudukan di Kauman.Pendekar M. Wahib mengutus 3 orang muridnya. dan M. Syamsuddin mengirim 2 orang muridnya untuk bergabung. Maka Pendekar M. Barie Irsjad bersama sembilan anak murid menyiapkan segala sesuatunya untuk mendirikan Perguruan. Kisah ini dikenal dalam Tapak Suci : "Seorang Pendekar dengan 9 muridnya", kisah panjang tentang meleburnya-bersatunya kembali perguruan2 serumpun, satu gugusan, Kauman-Banjaran. Banyak duri dan onak yg harus dilalui, namun tidak sedikit kisah sukacitanya. Tidak saja tantangan dari luar - seperti tantangan adu ilmu hingga kepada adanya hasutan dan cercaan bahwa pendiri TS adalah rakyat biasa (bukan kalangan orang berdarah biru), dsb-- namun jg konsep manajemen organisasi yg diterapkan. Dalam masa kelahiran TS ini, Moh. Rustam Djundab berperan aktif, beliau jg dikenal besar diluar sarang. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga TS yg pertama, dikonsep oleh Moh Rustam Djundab. Maka pada tanggal 31 Juli 1963 lahirlah Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci yang berupa organisasi dengan manajemen resmi, dan bergabung dengan Persyarikatan Muhammadiyah.

Tidak ada komentar: