Selasa, 13 Maret 2012

PENCAK SILAT DALAM KAJIAN ISLAM & BUDAYA BEROLAH RAGA

Dalam dinamika masyarakat Indonesia yang pluaralistik di tengah arus transformasi sosial budaya, muncul fenomena yang menarik dalam kehidupan umat Islam di Indonesia. Di satu pihak terlihat sebagian umat Islam yang seolah-olah mengabaikan ajaran agama demi mengejar kesenangan duniawi, namun di pihak lain berkembang pula kesadaran beragama umat Islam yang ditandai antara lain makin semaraknya umat Islam dalam mengamalkan syari’at Islam.

Salah satu dari keinginan umat Islam untuk mengamalkan syari’at agamanya itu adalah dalam hal berolah raga. Di berbagai forum pengajian, dialog, atau diskusi agama Islam terlihat makin kuatnya keinginan umat Islam untuk dapat menjalankan berbagai aktivitas olah raga dengan tetap menaati syari’at Islam. Karena, kini kesadaran berolah raga di kalangan masyarakat termasuk umat Islam makin menguat.

Sejalan dengan hal itu, pendidikan yang mampu melahirkan anak shalih adalah pendidikan yang terpadu dan selaras, yakni yang mempertimbangkan seluruh aspek yang ada dalam diri manusia: hati, akal, dan fisik. Artinya, pendidikan anak dilakukan secara komprehensif, tidak hanya pembinaan mental dengan iman dan amal shalih, serta akhlak mulia, atau hanya pembinaan akalnya agar cerdas, melainkan juga pembinaan jasmaninya agar sehat.

Masing-masing aspek tersebut –akal, hati, dan fisik-- tidak dapat berdiri sendiri. Ketiganya harus harmonis dan seimbang. Sebab, mengutamakan pembinaan fisik dengan mengabaikan akal dan hati akan melahirkan manusia hayawaani. Mengutamakan pikiran saja akan melahirkan manusia syaithaani. Sedangkan mengutamakan hati semata tentu tidak realistik, karena manusia bukanlah Malaikat.

Pendidikan yang selaras, harmonis, dan utuh seperti di atas diistilahkan oleh para ahli dengan tarbiyah mutakaamilah. Pendidikan yang harmonis dan utuh itu menurut Abdullah Naashih ‘Ulwaan (dalam Ilyas, 1999: 178) dalam bukunya Tarbiyah al-Aulaad fi al-Islaam mencakup pendidikan iman, akhlak, jasmani, akal, jiwa, kemasyarakatan, dan

seks (at-tarbiyyah al-iimaniiyah, al-khuluuqiyah,al-jismiyah, al-‘aqliyyah, an-nafsiyyah, al-ijtimaa’iyyah, dan al-jinsiyyah).

Jadi, salah satunya yang harus disosialisasikan dan ditanamkan dalam pendidikan umat Islam adalah aktivitas berolah raga. Permasalahannya adalah bagaimana kita dapat berolah raga untuk menjaga kesehatan dan merawat kebugaran tubuh dengan tetap mengikuti syari’at Islam?



1. Pendidikan Jasmani dalam Islam

Dalam konteks pendidikan secara komprehensif, pendidikan jasmani atau berolah raga harus pula mendapat porsi yang seimbang di samping pendidikan iman, akhlak, akal, jiwa/ mental, dan pendidikan seks. Dalam konteks ini Rasulullah saw. bersabda:

“Ajarkanlah anak kalian dengan berenang dan memanah, dan kepada anak perempuan dengan menenun (menjahit)” (H.R. Imam Bukhari).

Hadits ini secara tekstual atau harfiah hanya memerintahkan kita untuk (berolah raga) ‘berenang dan memanah’. Namun, secara semiotik ‘berenang dan memanah’ semestinya harus dipahami sebagai simbol yang mengandung makna (sign) berolah raga secara luas, baik olah raga yang bersifat umum untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh seperti berlari, senam, tenis lapangan, basket bal, dan sebagainya, maupun olah raga yang mengandung unsur bela diri seperti  PENCAK SILAT  yang merupakan warisan budaya bangsa INDONESIA atau beladiri sejenis, seperti karate, tinju, gulat, tae kwon do, dan sebagainya.

Di pihak lain pentingnya olah raga bagi manusia ini telah melahirkan slogan dalam masyarakat seperti: “Tiada hari tanpa olah raga”. Bahkan, dalam rangka mendorong masyarakat berolah raga pemerintah –zaman Orde Baru-- mencanangkan slogan (meskipun terkesan bombastis): ”Mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olah raga”.

Berikut akan dipaparkan secara singkat seputar pentingnya olah raga bagi manusia, terlebih utamanya bagi para remaja. Juga akan kemukakan olah raga pada zaman Rasulullajh saw. dan akan dikaji pula olah raga yang sejalan dengan etika Islam.


2. Olah Raga Menunjang SDI Berkualitas: Sebuah Fakta Empiris

Pembinaan jasmani dengan berolah raga secara rutin dan teratur--di samping pendidikan intelektual (akal), pembinaan mental (hati), bermasyarakat (sosial), dan pendidikan seks (biologi/ genetika)-- bagi remaja atau siapa pun itu sangat penting untuk kesehatan. Olah raga memiliki banyak manfaat dan multifungsi, antara lain untuk menjaga kesehatan, upaya mencegah datangnya penyakit, menambah kebugaran dan kesegaran tubuh, memperindah tubuh, penyegaran mental (refreshing), dan sebagainya.

Sebagai ilustrasi mengenai betapa pentingnya olah raga ini bagi remaja, terlebih pelajar/ mahasiswa, akan dikemukakan sekilas kisah. Suatu hari, Imam Ghazali sedang mengajar para siswanya di kelas. Tiba-tiba muncullah seorang siswanya yang datang terlambat. Imam Ghazali bertanya kepada siswanya tadi: “Mengapa kamu terlambat datang?” Jawab siswa itu: “Saya tadi baru saja menyaksikan lomba renang.” Imam Ghazali bertanya lagi: “Siapa juaranya?” Siswa tadi menjawab, “Pemuda dari Yahudi.” Mendengar jawaban siswanya itu, Al-Ghazali lalu memerintahkan kepada semua siswanya untuk belajar renang, sementara pelajaran hari itu diakhiri, untuk memberikan kesempatan kepada siswanya berolah raga renang.

Sejalan dengan itu hasil pengamatan membuktikan, bahwa olah raga mampu membuat pelakunya relatif sehat jasmaniahnya, yang lazimnya berimplikasipada kesehatan mental/ jiwanya. Terlebih jika olah raga telah dilakukan orang sejak dini (sejak kecil, minimal sejak remaja/ anak baru gedhe/ ABG) akan bagus sekali dampaknya bagi kesehatan jasmani pada usia tuanya. Realitas menunjukkan, bahwa mereka yang sejak masa kecil atau remaja aktif berolah raga, misalnya: sepak bola, badminton, tenis lapangan, senam aerobic, dan sebagainya, maka pada masa tuanya kondisi fisiknya relatif sehat wal ‘afiyat, terlihat segar meskipun usianya sudah lebih dari 60 tahun. Artinya, usia fisiknya terkesan lebih muda daripada usia kronologisnya (yang sebenarnya). Jadi, mereka, yang berolah raga secara rutin, terkesan awet muda.

Para petani di pedesaan juga sudah menunjukkan realitas ini. Mereka yang setiap harinya “berolah raga” dengan ‘mencangkul/ menggarap sawah/ ladang’, kondisi fisiknya relatif prima, badannya tegap dan kokoh meskipun usianya sudah baya, jarang terkena penyakit yang serius seperti jantung, ginjal, darah tinggi, dan lain-lain. Bahkan, jika olah raga dilakukan dengan teratur dan penuh disiplin dapat membuat relatif awet muda (setidaknya banyak contoh yang menunjukkan demikian). Hal ini dapat dipahami, mengingat bahwa orang yang gemar berolah raga peredaran darahnya menjadi lebih lancar, metabolisme tubuh menjadi bagus, karena jalan darah lebih longgar (jika menyempit maka dapat berakibat fatal).

Pendek kata, olah raga mampu membuat pelakunya relatif sehat jasmaninya dan pada gilirannya dapat mencegah datangnya penyakit-penyakit yang sering melanda masyarakat modern seperti: penyakit jantung, tekanan darah tinggi, asam urat, ginjal, dan sebagainya. Dan, pada gilirannya jasmani sehat membuat mental kita juga sehat sehingga pikiran dan segenap kemampuan kita dapat dikerahkan secara optimal. Tentu saja di sini kesehatan mental (rohani) juga harus diperhatikan. Sebab, jika sehat jasmani saja sementara mental rusak, maka justru sering menimbulkan kerusakan dan kejahatan dalam masyarakat. Dengan kata lain, kesehatan jasmani dan rohani harus berjalan seimbang di samping kesehatan intelektual.

Jika demikian, maka kita akan dapat bekerja dan/ atau berkarya secara optimal dengan menghasilkan karya unggulan. Bukankah ada peribahasa dalam bahasa Arab: “Al-aqlus saliimu fil jismis saliimi”, atau dalam bahasa Latin “Men sana in corpore sano” yang berarti: “Akal yang sehat terletak pada badan yang sehat”.

Jadi, olah raga sangat mendukung terhadap upaya pengembangan sumber daya insani (SDI) yang berkualitas. Tanpa badan yang sehat niscaya tidak mungkin seseorang dapat bekerja secara optimal untuk menghasilkan karya yang besar pula.

3. Olah Raga: Refleksi Syukur

Anugrah Allah Swt. yang diberikan kepada manusia tidak terhitung banyaknya. Salah satunya yang tiada ternilai adalah nikmat sehat. Dapat dibayangkan betapa menyesalnya seseorang jika dia memperoleh limpahan nikmat berupa ilmu yang tinggi, kedudukan/ tahta yang tinggi, kekayaan yang melimpah, istri cantik nan seksi, anak-anak pandai dan shalih, sehingga menjadi orang yang terhormat, namun dia menderita sakit. Bagaimana mungkin dia dapat menikmati semua nikmat tadi. Oleh karena itu, kesehatan merupakan sesuatu yang vital bagi manusia.dan karenanya wajib kita syukuri.

Mengingat betapa vitalnya kesehatan bagi kita, maka sebagai refleksi rasa syukur kita kepada Allah atas nikmat sehat itu maka selayaknya kita menjaga kesehatan dan merawat kebugaran dan keindahan tubuh yang diberikan Allah kepada kita itu dengan berolah raga. Dengan berolah raga maka metabolisme tubuh akan bagus, darah dapat berjalan lancar, syaraf-syarat menjadi kendor. Demikian juga kelelahan mental, rasa jenuh, stress, beban pikiran, dan lain-lain juga dapat dieliminasi setidaknya dikurangi dengan berolah raga. Sehingga, olah raga juga dapat kita jadikan sebagai media refreshing bagi fisik dan mental kita.

Di sisi lain, sebenarnya secara simbolik atau tidak langsung Allah telah mengajari kita berolah raga untuk menjaga kesehatan melalui ibadah shalat dan haji. Jika kita cermati sebenarnya shalat merupakan ibadah yang sekaligus menggambarkan gerakan-gerakan olah raga --dalam hal ini senam-- yang sistematis. Dimulai dengan gerakan tangan diangkat ke atas (takbiratul ihram), lalu gerakan membungkukkan badan (ruku’), kembali berdiri tegak (i’tidal). Setelah itu dilanjutkan dengan gerakan membungkukkan badan lebih dalam dengan menekuk lutut dan tangan (sujud pertama), kemudian gerakan menduduki lutut dan menekuk kaki (duduk antara dua sujud) dan kembali membungkukkan badan lebih dalam dengan menekuk lutut dan tangan (sujud kedua). Usai gerakan-gerakan tadi pada raka’at pertama, kemudian berdiri lagi untuk melanjutkan dengan raka’at kedua dari berdiri hingga sujud kedua. Setelah itu diakhiri dengan gerakan menduduki lutut dan menekuk kaki cukup lama (tasyahud), kemudian memutar leher ke kanan dan ke kiri (salam).

Begitu sistematisnya gerakan shalat itu sebagai sebuah struktur gerak yang demikian runtut untuk menggerakkan seluruh anggota badan dari tangan, kaki, kepala, leher, hingga punggung. Bahkan, dilihat dari jumlah raka’atnya pun shalat dilakukan dengan jumlah raka’at yang berbeda-beda sesuai dengan kesiapan fisik dan mental serta saatnya yang proporsional. Misalnya: shalat Shubuh –saat fajar menyingsing ketika orang baru bangun tidur-- cukup dua raka’at, Zhuhur (siang) empat raka’at, lalu ‘Ashar (sore) empat raka’at, Maghrib (senja) tiga raka’at, dan ‘Isya’ (malam) dengan empat raka’at. Demikian proporsional jumlah raka’at shalat itu sesuai dengan saat-saat aktivitas manusia dalam mengarungi kehidupan. Mengapa shalat Shubuh tidak empat raka’at? Inilah Mahabijaksananya Allah swt.

Demikian pula ibadah haji yang dilaksanakan dengan berbagai rukunnya yang menuntut gerakan badan dan stamina fisik yang prima. Artinya, dalam ibadah haji sarat dengan olah raga juga. Misalnya: mengitari Ka’bah (thawaf), lalu berjalan/ berlari-lari kecil antara Shafa dan Marwa (sa’i), kemudian melempar jumrah (jumrah ula dan ukhra), dan berkemah di padang Arafah (wukuf). Terlebih lagi semua rukun haji terebut dilaksanakan di tengah lautan manusia yang berjumlah jutaan. Tentu saja semua itu memerlukan kesehatan fisik yang prima.

Layaklah jika kesehatan kita jaga dan kita rawat kebugaran dan keindahan tubuh sebagai formulasi, wujud rasa syukur kita kerpada Allah yang memberikan kesehatan kepada kita.



4. Penutup

Demikianlah beberapa hal mengenai budaya berolah raga dalam pandangan Islam. Islam sangat menghargai orang yang merawat kesehatan dan menjaga kebugaran tubuh, karena badan yang sehat akan mampu membuat seseortang menjadi lebih produktif. Sebaliknya, orang yang jarang berolah raga akan mudah terkena penyakit.

Rasulullah Muhammad Saw. ternyata penggemar olah raga. Beliau pernah berlomba lari dengan istri tercintanya, Siti Aisyah. Bahkan, beliau pernah bergulat dengan seorang pemuda yang kuat dari kabilah lain di jazirah Arab. Jika Rasulullah Saw. saja gemar berolah raga, mengapa kita tidak?

Saudara/i Ku, Tentunya ini akan memotivasi Kita semua sebagai pewaris Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah, semoga semangat untuk berjuang fisabilillah dan menjadikan kegiatan kita sebagai sarana membina diri kepribadian yang berahlaqulkarimah, dalam rangka meraih ridho ALLAH SWT.....



by Ali Imron Al ma'ruf ( Dosen UNY)
Daftar Pustaka
Djatnika, Rachmat. 1985. Sistem Ethika Islami (Akhlak Mulia).Surabaya: Pustaka Islam.
Faridl, Miftah. 1999. Etika Islam Nasehat Islam untuk Anda. Bandung: Penerbit Pustaka.
Ilyas, Yunahar. 1997. Kuliah Akhlaq. Yogyakarta: Lembaga Pengkajian & Pengamalan Islam
Jassin, H.B. 1978. Al-Qur’anul Karim Bacaan Mulia. Jakarta: Djambatan.

Rabu, 28 Juli 2010

SPORT ACUPUNTUR

Sport Acupuntur

Tidak ada yang paling

ditakuti oleh para atlet kecuali cedera. Persiapan berbulan-bulan menjadi

sia-sia jika cedera muncul menjelang dan saat pertandingan. Cedera juga bisa

‘membunuh karir’ seorang atlet. Banyak atlet yang akhirnya mundur akibat

cedera. Marco Van Basten, Martina Hingis, Ronaldo adalah contoh dari

olahragawan yang ‘game over’ dipuncak karir mereka karena cedera. Dan cedera

bisa menjadi permanen jika salah penanganan.

Akupunktur bisa memainkan

peran yang penting di bidang olah raga, baik untuk mengatasi cedera olah raga,

maupun untuk meningkatkan prestasi, Cina sudah lama memakai akupunktur untuk

mengoptimalkan prestasi atlet mereka, tidak hanya masa persiapan atlet tetapi

juga saat bertanding. Tusukan jarum bisa memaksimalkan kekuatan otot, mampu

mengembalikan kesegaran, semangat dan power mereka dengan cepat.

KENAPA HARUS OLAH RAGA

Jika kita ingin sehat dan tidak mudah

sakit, maka ada 4 hal yang harus dilakukan:

1. Makanan bergizi (cukup zat gizi)

2. Istirahat cukup

3. Jangan terlalu stres (santai aja!!!)

4. OLAH RAGA TERATUR

Sehat adalah SEIMBANG. Nenek moyang kita

(di Cina) mengatakan manusia itu sehat jika unsur YIN dan YANG dalam tubuh

seimbang. Menjadi sakit jika YIN-YANGnya tidak seimbang. Karena hidup itu

dinamis, selalu bergerak maka keseimbangan YIN-YANG tubuh kita juga selalu

bergeser. Sepanjang pergeseran itu tidak terlalu besar, tubuh masih bisa

mengatasinya. Tetapi jika disbalancenya demikian besar (ekses atau defisien)

maka tubuh bisa sakit. Apa yang bisa mempengaruhi keseimbangan YIN-YANG tubuh

kita???

Ada 3

hal, yaitu Unsur Luar (Angin, Dingin, Panas, Lembab), Unsur Dalam (Emosional)

dan Faktor Lain (Makanan, Trauma, Insect Bite, Racun, dll).

Dalam tubuh kita ada banyak sistem

(pembuluh darah, syaraf, limphe dan satu lagi sistem ‘meridian’). Agar sehat

sistem-sistem ini harus selalu ‘dipanaskan’. Caranya dengan banyak gerak yang

teratur (OLAH RAGA). Petani di desa-desa lebih sehat dibanding wakil rakyat

yang lebih banyak duduk di kursi ‘empuk’. Pembuluh ini bisa tersumbat oleh

lemak, udara, emosi, ‘reak’ ataupun benturan/trauma kecil yang setiap saat bisa

terjadi. Dan jangan lupa dalam tubuh kita juga memproduksi sejumlah ‘zat

beracun’ yang harus segera dibuang, jangan sampai mengendap.

Olah raga (tentu saja yang teratur) bisa

memicu semua sistem ini berjalan dengan baik. Sayangnya banyak diantara kita

yang masih meremehkan olah raga, tatkala jatuh sakit. Orang yang biasa

berolahraga DAYA TAHAN tubuhnya prima. Ingat, kita hidup ditengah jutaan kuman,

ditengah ribuan polusi dan tekanan hidup yang berat. Butuh daya tahan yang

tinggi agar tetap survive. Jadi, berolahragalah!!! Tidak perlu olah raga mahal,

yang penting itu dilakukan dengan teratur.

http://dinkes-kutaikartanegara.net46.net

Page 2

Jika kita sudah biasa berolahraga, satu

hal yang harus kita hindarkan adalah cedera akibat olah raga. Cedera seringkali

terjadi karena faktor non teknis, misalnya terlalu bersemangat, terlalu

‘ngoyo’, kurang bisa menilai kemampuan sendiri, peralatan olah raga yang tidak

ergonomis, sepatu sempit/longgar/bahannya kurang elastis, raket terlalu berat

atau bergetar, tidak memakai pelindung dan sebagainya.

CEDERA OLAH RAGA

Cedera menjadi suatu risiko bagi siapa

saja yang berolahraga, terutama atlet. Umumnya cedera terjadi antara lain

karena benturan (kontak fisik atau terjatuh) bisa juga karena melakukan gerakan

yang salah berulang-ulang dalam waktu lama, atau bisa karena latihan yang

berlebihan dan peralatan olah raga yang tidak ergonomis. Makin berisiko jenis

olahraganya, makin serius cedera yang bisa terjadi.

Bagian paling luar dari struktur tubuh

kita adalah Musculoskeletal yang berfungsi untuk menunjang tubuh, pelindung

organ vital dan untuk pergerakan. Bagian inilah yang mudah terjadi cedera, bisa

mengenai jaringan lunak (otot, ligamen, tendon) dan atau jaringan keras (tulang

atau sendi).

Bone ……………………………… Fracture/patah tulang

Skeletal Muscle ……………… Cramp, robek, memar

Joints ……………………………. Dislokasi dan sublukasi

Tendon ………..........……. Strains

Ligaments ………......... .. Sprains

Cedera olah raga juga ditentukan dari

jenis olahraganya. Beberapa jenis cedera olah raga yang sering dijumpai:

JAMMED NECK: SPRAIN daerah

leher, sulit menoleh ke satu sisi.

MUSCLE CRAMP: nyeri mendadak

akibat tegang otot terus menerus. Sering terjadi pada otot betis

(Gastrocnemius).

PULLED HAMSTRING: STRAIN pada

origo otot hamstring.

TENNIS ELBOW: iritasi kronis

pada epicondylitis lateralis (getaran pukulan raket).

GOLFER: pada epicondylitis medialis.

TOM CARTILAGE: meniskus lutut

robek.

PENANGANAN CEDERA

Cedera hampir selalu menimbulkan rasa

NYERI. Untuk alasan inilah mereka berobat. NYERI adalah rasa tidak nyaman yang

terjadi karena ‘kerusakan jaringan’. Stimulasi yang kuat dari mekanik

(benturan), thermal (paparan panas) dan kimiawi, bisa merusak sel dan jaringan

sehingga menimbulkan NYERI.

Yang pertamakali harus diatasi pada setiap

cedera olah raga adalah MENGHILANGKAN atau MENGURANGI NYERI. Untuk setiap

cedera tetap memakai prinsif ABC, yaitu Airway, Breathing, Circulating. Jika

terjadi luka terbuka dan perdarahan, atasi perdarahannya lebih dahulu.

http://dinkes-kutaikartanegara.net46.net

Page 3

Cedera olah raga yang sering terjadi:

1. SPRAIN, robeknya ligament

2. STRAIN, robeknya tendon

3. FRACTURE, patah tulang

4. MUSCLE CRAMP, kram otot (pulih sendiri, tidak ada robekan)

Prinsip

Penanganan Cedera Olah Raga

1. Hilangkan nyeri dengan OBAT, KOMPRES DINGIN dan

AKUPUNKTUR

2. Imobilisasi dengan strapping, support elestic,

atau pembidaian

3. Istirahat untuk memulihkan jaringan/otot/tulang

yang cedera.

Luka

terbuka dan patah tulang, sebaiknya di rujuk ke Rumah Sakit.

Waktu yang dibutuhkan untuk penyembuhan

SPRAIN, antara

minggu. Patah tulang butuh waktu yang lebih lama, 2 – 3 bulan. Harus istirahat

berolahraga, untuk memberi kesempatan tubuh memperbaiki jaringan yang rusak

atau tulang yang patah.

PERAN AKUPUNKTUR DI BIDANG OLAH RAGA

Akupunktur adalah metode pengobatan yang

berasal dari Negeri Cina, sudah ada sejak 5000 tahun yang lalu. Bisa hidup

ribuan tahun, tentu karena ada manfaatnya. Jika tidak, pasti sudah terkubur

oleh jaman. Perkembangan akupunktur dewasa ini lebih banyak pada pembuktian

ilmiahnya.

Ada banyak cabang ilmu akupunktur, antara

lain Akupunktur Analgesia (Nyeri), Pediatric Acupuncture, Akupunktur Kebidanan,

Akupunktur Estetika dan juga Sport Acupuncture.

Di bidang olah raga, akupunktur terutama

dipakai untuk menghilangkan nyeri. Tusukan jarum ini bisa merangsang

metabolisme sel otot di area cedera sehingga bisa mempercepat proses

penyembuhan. Manfaat yang besat dari akupunktur pada dunia olah raga adalah

untuk meningkatkan prestasi atlet.

Di Negeri asalnya Cina, akupunktur sudah

sejak lama dipakai untuk meningkatkan kemampuan otot atlet. Atlet Cina unggul

stamina. Bisa di lihat atlet Cina ini seolah-olah nggak ada habisnya. Di saat

bertanding pun jarum tetap dipakai, terutama jika pertandingan harus dilakukan

rubber set. Perlakuan akupunktur dilakukan sejak masa pembinaan atlet, bahkan

sejak usia muda. Power, endurance dan kelincahan seorang atlet ditentukan oleh

organ Paru, Jantung, Limpa dan Hati. Menurut TCM (Traditional Chinese

Medicine), otot dipelihara oleh limpa, tendon dipelihara oleh hati, paru

menentukan kualitas chi (bio energi) dan jantung memompa aliran darah.

Sementara tusukan jarum pada otot-otot

tertentu (tergantung jenis olahraganya) sebelum bertanding berfungsi sebagai

dopping alamiah, tidak akan terdeteksi dengan pemeriksaan dopping.

Tusukan jarum saat bertanding maupun masa

http://dinkes-kutaikartanegara.net46.net

Page 4

jedah akan menghilangkan kelelahan dan mengembalikan kesegaran. Sehingga pada

saat bertanding kembali, kondisinya prima.

Lalu, kapan atlet-atlet kita menggunakan

akupunktur untuk meningkatkan prestasi mereka??? Butuh sosialisasi yang lebih

luas mengenai SPORT ACUPUNCTURE, baik kepada atlet maupun pelatih dan KONI

sebagai wadah olahragawan ini.

Sebuah cedera olah raga tidak hanya

melibatkan jaringan otot saja tetapi juga melibatkan sejumlah organ, antara

lain tersumbatnya meridian cabang/meridian utama di lokasi cedera, organ limpa

(perdarahan dan robeknya otot) dan organ hati (robeknya tendon). Penyembuhan

akan lebih cepat terjadi jika titik-titik akupunktur organ-organ ini juga

ditusuk. Itulah sebabnya kenapa akupunktur bisa mempercepat proses penyembuhan.

Cedera yang menimpa atlet sebenarnya tidak

ada bedanya dengan non atlet. Bedanya adalah seorang atlet menggantungkan

hidupnya pada olah raga, dan jika sedang mengikuti event maka dia harus segera

bertanding kembali. Olah karena itu, diperlukan penanganan yang cepat dan

komprehensif. Menggambungkan beberapa metode (medis-akupressure-akupunktur)

akan memberikan hasil yang lebih baik dan lebih aman.

Kamis, 01 Juli 2010

SUDAHKAH KITA SEDEKAH

BUKU LARIS DAN PENTING DIBACA KISAH KISAH NYATA KEAJAIBAN SEDEKAH
"Seorang hamba berkata, hartaku, hartaku"sesungguhnya harta yang diamiliki hanya ada tiga, yaitu apa yang ia makan kemudian habis, apa yang dia pakai kemudian usang, dan apa yang dia infakkan kemudian mendapatkan pahala. sedangkan yang selain itu akan hilang dan ditinggalkan untuk orang lain (diwariskan).
(HR.Muslim).
Ketika diuji oleh Allah dengan kekurangan harta, penyakit, bencana, malapetaka, dan berbagai musibah lainnya, apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang muslim? Takala rasululloh SAW bersabda,"Sedekah menolak bencana, " Maka bersedekah itulah sebenarnya solusi dari semua permasalahan diatas.
Sedekah memang ajaib, Dan keajaiban sedekah  telah di buktikan oleh banyak orang di berbagai belahan bumi dan sepanjang zaman, sebagaimana dikisahkan oleh ulama terdahulu dan belakangan. Agar tidak dianggap kamuflase, kisah-kisah dalam buku tersebut disertai dengan sumber rujukan yang otentik, sehingga membuat pembaca berdecak kagum dan menyakini bahawa sedekah memang banyak mendatangkan keajaiban yang luar biasa. semoga kita semua mendapatkan keajaiban sedekah!

Rabu, 04 Juni 2008

Hanya Ingin Mengingatkan ..

Hanya Ingin Mengingatkan ..

Kubur Setiap Hari Menyeru Manusia Sebanyak Lima (5) Kali ...

1. Aku rumah yang terpencil,maka kamu akan senang dengan selalu membaca Al-Quran.
2. Aku rumah yang gelap,maka terangilah aku dengan selalu sholat malam.
3. Aku rumah penuh dengan tanah dan debu,bawalah amal soleh yang menjadi hamparan.
4. Aku rumah ular berbisa,maka bawalah amalan Bismillah sebagai penawar.
5. Aku rumah pertanyaan Munkar dan Nakir,maka banyaklah bacaan "Laa ilahaillallah, Muhammadar Rasulullah", supaya kamu dapat jawapan kepadanya.

Lima Jenis Racun dan Lima Penawarnya .....

1. Dunia itu racun,zuhud itu obatnya.
2. Harta itu racun,zakat itu obatnya.
3. Perkataan yang sia-sia itu racun,zikir itu obatnya.
4. Seluruh umur itu racun, taat itu obatnya.
5. Seluruh tahun itu racun,Ramadhan itu obatnya. (Kirimkan Untuk Rekan-Rekan Muslim Anda Yang Lain Sebagai Tanda Sahabatnya Sedang Mengingatinya ...)

Nabi Muhammad S.A.W bersabda: Ada 4 di pandang sebagai ibu ", yaitu :

1. Ibu dari segala OBAT adalah SEDIKIT MAKAN.
2. Ibu dari segala ADAB adalah SEDIKIT BERBICARA.
3. Ibu dari segala IBADAT adalah TAKUT BUAT DOSA.
4. Ibu dari segala CITA CITA adalah SABAR.

Berpesan-pesanlah kepada kebenaran dan kesabaran.
Beberapa kata renungan dari Qur'an :
Orang Yang Tidak Melakukan Sholat:

Subuh : Dijauhkan cahaya muka yang bersinar

Zuhor : Tidak diberikan berkah dalam rezekinya
Asar : Dijauhkan dari kesehatan/kekuatan
Maghrib : Tidak diberi santunan oleh anak-anaknya.

Isya’ : Dijauhkan kedamaian dalam tidurnya

Sekarang saat nya kita berbenah !!!

Kamis, 08 Mei 2008

Korps Kader Dan Pendekar

KORPS PELATIH DAN PENDEKAR PIMDA 52

TAPAK SUCI KABUPATEN BEKASI

1. Moch. Tohir P.Ua

2. M. Zamroni K.Ka

3. M. Farid Ali P.Ma

4. M.Fauzy Tohir ST. P.Ma

5. Hardiyanto S.kom, K.Ka

6. Achmad Natsirudin, S.Pd. K.Ma

7. Sumadi K.Ma

8. Tunggul Waluyo K.Ma

9. Adin alamsyah K.Da

10. Era Romadona K.Ma

11. Heri Rafiudin K.Ma

12. Abdullah syafeii K.Da

sekilas tentang fisioterapi dan cidera olah raga


SEKILAS TENTANG FISIOTERAPI PADA CIDERA OLAH RAGA
Cedera olah raga dapat terjadi akibat trauma akut atau trauma yang terjadi berulang-ulang dalam jangka waktu lama.
Faktor-faktor yang meningkatkan resiko cidera olah raga :
Faktor Atlit.
- Umur, mempengaruhi kekuatan dan lama penyembuhan jaringan yang cidera.
- Karakteristik atlit
- Pengalaman
- Tahap latihan
- Teknik
- Pemanasan
Fasilitas Latihan dan Peralatan
- Perlengkapan latihan
- Pelindung / pengaman
Karakteristik dari olah raga
Pembagian Cidera
Cidera akibat pengaruh dari luar (faktor ekstrinsik)Contohnya ; tackling atau tabrakan, pukulan atau benturan, lapangan yang jelek.
Cedera akibat pengaruh dari dalam (faktor intrinsik)Contohnya ; postur tubuh yang kurang baik, gerakan latihan yang salam, kelemahan otot, fisik yang tidak fitPemakaian yang berlebihan (overuse).
Pencegahan Cidera
- Menentukan kondisi kesehatan secara umum
- Mendeteksi keadaan postur tubuh yang mungkin dapat menyebabkan cedera
- Mendeteksi keadaan-keadaan yang membahayakan bila yang bersangkutan melakukan olah raga.
Proses Penyembuhan
Hemostasis
- Terjadinya proses perdarahan
- Bekuan darah terjadi 6 – 8 jam
Inflamasi
- Terjadinya proses peradangan
- Terdapat tanda-tanda radang, yaitu ;bengkak,kemerahan,nyeri,panas lokal,terganggunya fungsi.
- Terjadi 2 kali 24 jam setelah cidera, cidera berat sampai 1 minggu.
Proliferasi
- Mulai terjadi proses penyembuhan
- Terjadi 7 – 21 hari
Remodelling
- Terjadinya proses pemulihan kembali
- Terjadi sampai 18 bulan.
Proses Penanganan pada cidera olah raga
Pemeriksaan
Anamnesis (tanya jawab dengan pasien), ditanyakan mula timbulnya cideraPalpasi dan Inspeksi (diraba dan dilihat)Pemeriksaan gerak dasar.
- Pemeriksaan gerak pasif
- Pemeriksaan gerak aktif
- Pemeriksaan gerak isometrik melawan tahanan
Diagnosis.
menentukan daerah mana dan bagian apa yang mengalami cidera.
Perencanaan, menentukan pengobatan yang paling tepat untuk cidera yang dialami.
Pelaksanaan pengobatan
Evaluasi.
Secara prinsip seperti pula pada cidera yang lain maka upaya penyembuhan adalah kesempatan jaringan untuk sembuh baik sehingga tidak menimbulkan jaringan yang tidak diinginkan. Oleh karena itu prinsip pengobatan pada kondisi akut mempunyai program yang sangat terkenal yaitu berikan RICE, yaitu ;
R: REST, jaringan yang terkena cidera harus diistirahatkan dalam kurun waktu tertentu agar mendapat kesempatan untuk sembuh
I: ICE, yaitu diberikannya pengobatan dengan es dengan tujuan untuk menahan vasodilatasi dan agar terjadi vasokonstriksi.
C: CROMPRESSION, yaitu pemberian tekanan yang rata dengan tujuan untuk mencegah pembengkakan yang berlebihan.
E: ELEVATION, yaitu menaikan anggota tubuh yang cidera agar dapat membantu pengembalian darah ke jantung.
Dan hindari HARM, yaitu
H: HEAT, peberian panas justru akan meningkatkan perdarahan
A: ALCOHOL,akan meningkatkan pembengkakan
R: RUNNING, atau exercise terlalu dini akan memburuk cidera
M: MASSAGE, tidak boleh diberikan pada masa akut karena akan merusak jaringan.
CONTOH-CONTOH CIDERA OLAH RAGA :
1. ROBEKAN OTOT (strain) dan ROBEKAN LIGAMENT (sprain)
Tanda-tanda :- rasa nyeri yang umum- bengkak dan memarStrain diklasifikasikan berdasarkan berat rignannya :
- Derajat I : regangan serabut tendon dan otot, dengan minimal
- Derajat II : regangan serabut tendon, dengan robekan sebagian, bersamaan dengan nyeri danbengkak.
- Derajat III : robekan serabut otot yang luas dengan nyeri, bengkak dan kemungkinan ada yang putus.
Pada prinsipnya pertolongan pertama :
-RICE- Balut tekan (pressure bandage)- Bantu dengan tongkat atau kruk- Mulai aktivitas dengan hati-hati secara bertahapBagaimana mencegahnya :
- jangan lalai berikan latihan stretching, latihan ini meningkatkan kelenturan- jangan coba melakukan latihan terlalu banyak/cepat.
2. CRAMPS Tanda :- nyeri otot yang sangat dan spasme- keringat yang berlebihan- tidak bereaksi terhadap massage atau stretchingPertolongan :
- angkat korban ke daerah yang lebih dingin.
- Kemudian kram dihilangkan dengan massage.
3. PATAH TULANG Tanda :
- adanya ruda paksa- nyeri setempat dan makin bertambah bila digerakkan.
- Hilangnya fungsi
- Terdapat perubahan bentuk
- Nyeri tekanan/ketok- Gerakan-gerakan abnormal.
Pertolongan :
- atasi shock dan perdarahan, dijaga lapangnya jalan nafas.
- Pasangkan bidai (spalk) atau dibebankan ke anggota badan pendrita yang sehat
- Bila adanya dugaan patah tulang, dibaringkan pada alas yagn keras- Massage/ diurut sama sekali dilarang
- Bawalah ke rumah sakit yang terdekat untuk perawatan lebih lanjut.
4. KESELEO (strain pergelangan kaki) Tanda:
- ligamen yang putus (partial/total)
- kadang-kadang dislokasiTanda :
- sakit pada sendi
- rasa putus-
fungsi menurun-
bengkak- hematomaPenyebab :- trauma /egrakan yang keras pada pergelangan kaki sehingga kaki terpuntir melebihi ROM
Pengobatan :
- RICE- Boleh pakai bidai, tongkat, jalan dengan menumpu berat badan- Gips, boleh jalan setelan 21 hari- Kompres es 3 – 4 kali sehari- elevasi

Selasa, 06 Mei 2008

Sejarah Tapak Suci Putera Muhammadiyah

Pendekar Besar KH Busyro Syuhada berpulang ke Rahmatullah pada bulan Ramadhan 1942. Pendekar Besar KH Busyro Syuhada bahkan tidak sempat menyaksikan datangnya perwira Jepang, Makino, pada tahun 1943 yang mengadu ilmu beladirinya dengan pencak silat aliran Kauman. Tujuan Makino datang adalah untuk belajar agama Islam sekaligus mengembankan ilmu beladirinya. Makino mengakui kekurangannya dan menyatakan menjadi murid Perguruan Kauman sekaligus menyatakan masuk Islam kemudian berganti nama menjadi Omar Makino. Beliau salah satu yg berjasa bagi dunia Judo di Indonesia kelak. Omar Makino jg membagi ilmu pedang yg dikuasainya (katana) kepada pemuda2 di Kauman, termasuk salah satunya adalah Moh.Barie Irsjad.Pada tahun 1948 Pendekar Besar KH Burhan gugur bersama dengan 20 muridnya dalam pertempuran dengan tentara Belanda di barat kota Yogyakarta. Murid Kauman yg menjadi gugur menjadi syuhada inilah yg menjiwai pembentukan KOSEGU TAPAK SUCI, kelak. Jika kita ke kampung Kauman, dapat kita temukan sebuah prasasti yg mengenang dan mencatat nama-nama para syuhada dari Kauman.Moh. Barie Irsjad dinyatakan lulus dari tempaan ujian Pendekar M. Zahid, M. Syamsuddin, M. Wahib dan A. Dimyati kemudian dalam perkembangan berikutnya mendirikan perguruan Kasegu. Kalau perguruan-perguruan sebelumnya diberi nama sesuai dengan tempatnya, sedang Perguruan Kasegu diambil dari nama senjata yang diciptakan oleh Pendekar Moh. Barie Irsjad. Senjata ini kelak menjadi senjata khas TAPAK SUCI. Adapun nama lengkap perguruan: KASEGU BADAI SELATAN (mengingat operasionalnya bergerak dari wilayah selatan Kauman).
Pada masa perguruan Kasegu inilah tercatat seorang muridnya yg bernama Moh. Rustam Djundab, yg kini sebagai Guru Besar TS. Pada masa perguruan Kasegu ini pula akhirnya muncul gagasan untuk meleburkan kembali semua aliran Banjaran yang sudah berkembang dan terpecah-pecah dalam berbagai perguruan, agar disatukan kembali ke wadah tunggal. Pendekar Besar M. Wahib merestui berdirinya satu Perguruan yang menyatukan seluruh perguruan di Kauman. Restu diberikan dengan pengertian Perguruan nanti adalah kelanjutan dari Perguruan Kauman yang didirikan pada tahun 1925 yang berkedudukan di Kauman.Pendekar M. Wahib mengutus 3 orang muridnya. dan M. Syamsuddin mengirim 2 orang muridnya untuk bergabung. Maka Pendekar M. Barie Irsjad bersama sembilan anak murid menyiapkan segala sesuatunya untuk mendirikan Perguruan. Kisah ini dikenal dalam Tapak Suci : "Seorang Pendekar dengan 9 muridnya", kisah panjang tentang meleburnya-bersatunya kembali perguruan2 serumpun, satu gugusan, Kauman-Banjaran. Banyak duri dan onak yg harus dilalui, namun tidak sedikit kisah sukacitanya. Tidak saja tantangan dari luar - seperti tantangan adu ilmu hingga kepada adanya hasutan dan cercaan bahwa pendiri TS adalah rakyat biasa (bukan kalangan orang berdarah biru), dsb-- namun jg konsep manajemen organisasi yg diterapkan. Dalam masa kelahiran TS ini, Moh. Rustam Djundab berperan aktif, beliau jg dikenal besar diluar sarang. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga TS yg pertama, dikonsep oleh Moh Rustam Djundab. Maka pada tanggal 31 Juli 1963 lahirlah Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci yang berupa organisasi dengan manajemen resmi, dan bergabung dengan Persyarikatan Muhammadiyah.